Ketua LSP UNIB, Mukti Dono Wilopo, S.Pi, M.Si, menjelaskan bahwa workshop ini diselenggarakan sebagai respons terhadap tantangan dunia kerja yang membutuhkan keselarasan dengan dunia Pendidikan Tinggi. Standar kompetensi kerja saat ini menjadi kebutuhan utama lulusan Perguruan Tinggi, sebagai pendorong agar mereka dapat dengan mudah terintegrasi dalam dunia kerja, usaha, dan industri.
"Saat ini, kompetensi lulusan perguruan tinggi sangat dibutuhkan agar mudah terserap di dunia kerja. Karena itu, UNIB melalui Lembaga Sertifikasi Profesi akan terus berupaya mendorong peningkatan kompetensi lulusan, salah satunya diawali dengan workshop penyusunan skema sertifikasi kompetensi," ujar Mukti Dono Wilopo.
Setelah melalui perencanaan sejak 2021, LSP UNIB akhirnya didirikan pada Juli 2023. Pendirian LSP ini diatur dalam Keputusan Rektor UNIB Nomor 2333/UN30/HK/2023 tentang Pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Universitas Bengkulu.
Workshop Penyusunan Skema Sertifikasi Kompetensi tahun 2023 ini dihadiri oleh 28 peserta dari 7 fakultas di Universitas Bengkulu. Kegiatan dibuka oleh Ketua LPMPP UNIB, Dr. Yulian Fauzi, M.Si, dengan narasumber Erry Ahdiana Putra, S.ST.Par, MM, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi P1 Universitas Garut.
Dalam paparannya, Erry Ahdiana Putra menyampaikan bahwa keberadaan LSP bukan hanya terbatas pada asesmen uji kompetensi mahasiswa. Ke depannya, LSP diharapkan dapat menjadi panduan bagi pengembangan kurikulum dan pembelajaran di setiap Program Studi di Perguruan Tinggi. Ia juga menekankan pentingnya kesesuaian antara profil lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
"Dengan workshop ini diharapkan dapat mempercepat proses pengajuan lisensi LSP UNIB ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ke depannya, LSP UNIB diharapkan memiliki legalitas untuk melakukan asesmen uji kompetensi kepada para mahasiswanya, dan mahasiswa dapat memiliki Surat Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI) yang diakui kompetensinya secara nasional," tambah Mukti Dono Wilopo.
